Sub Interface
Jaringan
frame relay Sub-Interface memungkinkan kita memakai satu interface
fisik router yang sama untuk beberapa virtual circuit. Hal ini merupakan
penghematan yang sangat besar dalam menyediakan suatu interface tunggal
yang bisa dipakai untuk beberapa koneksi WAN. Hal ini juga bisa mengatasi berbagai masalah koneksi yang berhubungan dengan operasi normal dari protocol routing dinamis.

Kesalahan konfigurasi FR dapat menyebabkan berbagai masalah yang berhubungan dengan jaringan. Beberapa masalah ini bisa diatasi hanya dengan mengikuti petunjuk dasar konfigurasi. Jika suatu jaringan frame relay mengalami banyak munculnya pesan notifikasi adanya kenaikan kongesi (red. membludaknya data transmisi) atau terasa lambatnya performa jaringan secara terus menerus, maka perlu diadakan kajian atas kebutuhan bandwidth circuit WAN yang mungkin perlu dinaikkan. Atau bahkan perlu pengkajian kalau saja ada masalah dengan design system anda yang menyebabkan mampetnya jalur circuit anda.
Yang berikut adalah step untuk konfigurasi jaringan Frame relay:
Catatan:
Untuk sub-interface Point-to-Point ataupun sub-interface multi-point dengan addressing dynamic, anda juga harus memberikan suatu nomor DLCI pada sub-interface.
Catatan:
Untuk sub-interface point-to-point atau multi-point dengan dynamic addressing, anda harus juga memberikan DLCI number pada sub-interface.
Lengkapi step berikut untuk konfigurasi dua router yang dihubungkan back-to-back.
b. Berikan addressing network layer
c. Matikan “keep-alive” interval
d. Petakan address pada DLCI (gunakan DLCI yang sama untuk keduanya) atau berikan DLCI number pada interface (gunakan DLCI yang sama untuk keduanya)
Command-2 berikut digunakan untuk konfigurasi kedua router untuk setiap interface terhubung.
Kesalahan konfigurasi FR dapat menyebabkan berbagai masalah yang berhubungan dengan jaringan. Beberapa masalah ini bisa diatasi hanya dengan mengikuti petunjuk dasar konfigurasi. Jika suatu jaringan frame relay mengalami banyak munculnya pesan notifikasi adanya kenaikan kongesi (red. membludaknya data transmisi) atau terasa lambatnya performa jaringan secara terus menerus, maka perlu diadakan kajian atas kebutuhan bandwidth circuit WAN yang mungkin perlu dinaikkan. Atau bahkan perlu pengkajian kalau saja ada masalah dengan design system anda yang menyebabkan mampetnya jalur circuit anda.
Konfigurasi Frame Relay
Berikut ini adalah tugas umum yang perlu dilakukan dalam konfigurasi frame relay.- Enable frame relay pada interface (serial S0 ataupun S1 dari router anda) dengan cara memilih jenis “Encapsulation type”
- Memberikan address network layer pada interface seperti IP address interface S0 atau S1
- Mengkonfigurasi address dynamic (menggunakan “inverse arp”) ataupun address statis (mapped interface)
- Untuk sub-interface Point-to-Point, atau sub-interface Multi-point dengan menggunakan dynamic address, gunakan DLCI pada sub-interface
- Untuk setting opsional gunakan LMI setting
Yang berikut adalah step untuk konfigurasi jaringan Frame relay:
Cisco command | Keterangan |
Router (config-if) # encap frame | Enable frame relay dan setting metoda “encapsulation type” |
Router (config-if) # ip address 10.0.0.1 255.0.0.0 | Memberikan suatu address network layer pada interface yang dipilih |
Router (config-if) # frame inverse-arpAtau melakukan static address Router (config-if) # frame map ip 10.0.0.3 100 | Enable inverse-arp (jika kondisi ‘disable’) atau melakukan pemetaan manual ke nomor DLCI |
Router (config-if) # frame lmi-type ciscoRouter (config-if) # keepalive 9 | Konfigurasi jenis LMI |
Konfigurasi serial sub-interface: Point-to-Point
Untuk melengkapi interface Point-to-Point anda bisa melakukan step berikut:Cisco command | Keterangan |
Router (config-if) # encap frame | Enable jaringan frame relay dan setting metoda “encapsulation type” |
Router (config-if) # int s0.1 point | Membuat sub-interface pada serial s0 dan memberikan identitas interface Point-to-point |
Router (config-subif) # ip address 11.0.0.1 255.0.0.0 | Memberikan address network layer |
Router (config-subif) # frame interface-dlci 100 | Konfigurasi jenis addressing static ataupun dynamic |
Untuk sub-interface Point-to-Point ataupun sub-interface multi-point dengan addressing dynamic, anda juga harus memberikan suatu nomor DLCI pada sub-interface.
Konfigurasi sub-interface Multi-point
Step berikut adalah konfigurasi jaringan frame relay serial sub-interface multi-pointCisco command | Keterangan |
Router (config-if) # encap frame | Enable jaringan frame relay dan setting metoda “encapsulation type” |
Router (config-if) # int s0.100 multipoint | Membuat sub-interface dan mengidentifikasikan interface multipoint. |
Router (config-subif) # ip address 13.0.0.1 255.0.0.0 | Memberikan address network layer |
Router (config-subif) # frame interface-dlci 300Atau konfigurasi static address Router (config-subif) # frame map ip 13.0.0.3 300 | Konfigurasi static ataupun dynamic addressing (DLCI untuk untuk inverse-arp) |
Untuk sub-interface point-to-point atau multi-point dengan dynamic addressing, anda harus juga memberikan DLCI number pada sub-interface.
Konfigurasi jaringan frame relay back-to-back
Pada seksi sebelumnya dijelaskan router connect pada frame relay yang sudah ada dan router di konfigurasi sebagai DTE dengan DCE nya adalah frame relay switch di jaringan Telkom penyedia frame relay di central office. Anda bisa configure Cisco router sebagai DCE dalam suatu scenario jaringan frame relay back-to-back untuk keperluan testing.Lengkapi step berikut untuk konfigurasi dua router yang dihubungkan back-to-back.
- Hubungkan kedua router dengan kabel yang benar, gunakan kabel DTE pada satu router dan kabel DCE untuk kabel router satunya atau gunakan saja suatu kabel DTE/DCE crossover cable.
- Pada modus interface, set “clock rate” pada interface router yang berfungsi sebagai DCE.
- Lengkapi konfigurasi item-2 berikut untuk setiap interface yang terhubung.
b. Berikan addressing network layer
c. Matikan “keep-alive” interval
d. Petakan address pada DLCI (gunakan DLCI yang sama untuk keduanya) atau berikan DLCI number pada interface (gunakan DLCI yang sama untuk keduanya)
Command-2 berikut digunakan untuk konfigurasi kedua router untuk setiap interface terhubung.
RouterD (config) # int s0 |
RouterD (config-if) # encap frame |
RouterD (config-if) # ip address 10.0.0.1 255.0.0.0 |
RouterD (config-if) # no keepalive |
RouterD (config-if) # frame map ip 10.0.0.2 100 |
RouterD (config-if) # clock rate 56000 |
RouterE (config) # int s0 |
RouterE (config-if) # encap frame |
RouterE (config-if) # ip address 10.0.0.2 255.0.0.0 |
RouterE (config-if) # no keepalive |
RouterE (config-if) # frame map ip 10.0.0.1 100 |
Anda juga bisa menggantikan command berikut untuk command frame-relay map untuk kedua routerFrame-relay interface-dlci 100 |
Cara monitoring jaringan frame relay
Setelah selesai diconfigure, anda bisa menggunakan beberapa command untuk memonitor atau melihat konfigurasi frame relay anda pada router. Sebagai tambahan command #show run, gunakan command-2 berikut untuk melihat informasi / status frame relay.Jika anda ingin melihat | Gunakan command berikut |
DLCI numbers | Show runShow frame pvc |
Frame relay network encapsulation method | Show intShow run |
Interface configuration (DCE or DTE) | Show frame pvcShow int |
LMI information and traffic statistics | Show frame lmiShow int |
Global traffic statistic | Show frame traffic |
Addresses and associated DLCIs |
1 komentar:
ok min, makasih banyak sudah share
papan reparasi hp
Post a Comment